Soko Lokal

Daftar Lengkap Bantuan Sosial Juli 2025: Siapa Saja yang Berhak dan Bagaimana Cara Mendapatkannya?

Simak daftar lengkap bansos Juli 2025, mulai dari PKH, BPNT, PIP, hingga BSU. Cek siapa saja yang berhak, cara mengecek status, dan tenggat waktu terbaru.

By Ratu Putri Ayu  | Sokoguru.Id
21 Juli 2025
<p>Dukung UMKM dan masyarakat rentan! Program bantuan sosial Juli 2025 hadir bantu ekonomi lewat PKH, BPNT, PIP, dan BSU. Cek siapa yang berhak!</p>

Dukung UMKM dan masyarakat rentan! Program bantuan sosial Juli 2025 hadir bantu ekonomi lewat PKH, BPNT, PIP, dan BSU. Cek siapa yang berhak!

SOKOGURU - Pemerintah Indonesia kembali menyalurkan berbagai program bantuan sosial (bansos) kepada jutaan warga pada pertengahan Juli 2025.

Tercatat ada 11 jenis bantuan tunai yang terbagi dalam tiga kategori utama, yaitu program inti, tambahan, dan pelengkap.

Program ini ditujukan untuk mendukung keluarga yang terverifikasi memenuhi syarat berdasarkan data sosial ekonomi terkini.

Beragam program bansos telah disiapkan pemerintah untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan.

Di antara program utama yang berjalan hingga Juli 2025 adalah Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Program Indonesia Pintar (PIP).

Setiap program dirancang untuk mengatasi persoalan ekonomi masyarakat dari berbagai sektor.

Selain bantuan tunai, pemerintah juga menggulirkan program bantuan beras sebanyak 20 kg per keluarga penerima manfaat (KPM).

Distribusi dilakukan bertahap ke berbagai wilayah agar bantuan bisa menjangkau seluruh daerah tanpa terkendala logistik.

Penyaluran bantuan dilakukan setelah melalui proses verifikasi dan validasi data secara menyeluruh. Pemerintah melakukan pembaruan data setiap tiga bulan untuk memastikan ketepatan penerima bantuan.

Masyarakat juga diimbau rutin memeriksa status kepesertaan di situs resmi atau melalui pihak sekolah untuk bantuan pendidikan seperti PIP.

Khusus untuk bantuan beras, target penerima utamanya adalah KPM BPNT dari kelompok rentan seperti rumah tangga dengan pendapatan rendah, ibu tunggal, dan lansia yang hidup sendiri.

Hal ini dilakukan agar bantuan lebih tepat sasaran dan menyentuh mereka yang paling membutuhkan.

Selain itu, program Bantuan Subsidi Upah (BSU) tetap disalurkan bagi pekerja dengan penghasilan di bawah Rp3,5 juta, termasuk para guru honorer.

Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menopang penghasilan kelompok kerja informal yang sering terabaikan dalam sistem perlindungan sosial formal.

Untuk memastikan efektivitas bantuan, pemerintah menerapkan pendekatan multi-program, yang memungkinkan satu keluarga mendapatkan lebih dari satu jenis bantuan.

Langkah ini didasari pada pemahaman bahwa kemiskinan bersifat multidimensi dan membutuhkan intervensi dari berbagai sektor.

Proses verifikasi data penerima manfaat dilakukan melalui kunjungan rumah dan sinkronisasi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Metode ini digunakan untuk memastikan bahwa bantuan hanya diterima oleh warga yang benar-benar layak dan membutuhkan.

Kini, penyaluran bansos dilakukan melalui ATM Bank Himbara seperti BRI, BNI, Mandiri, dan BSI. Transisi dari metode lama seperti PT Pos ke perbankan bertujuan agar distribusi dana lebih transparan, efisien, dan aman.

Selain mempercepat distribusi, digitalisasi juga mendukung inklusi keuangan masyarakat.

Penerima bantuan kini memiliki akses lebih luas ke layanan perbankan, yang membuka peluang peningkatan kesejahteraan jangka panjang.

Program PIP kini menyesuaikan penyaluran bantuan dengan kalender akademik.

Bantuan telah dicairkan untuk siswa baru di jenjang SD, SMP, dan SMA yang telah diverifikasi datanya. Proses pendaftaran baru dibuka hingga 31 Agustus 2025.

Sebanyak 18,3 juta KPM BPNT dengan kondisi rentan menjadi prioritas penerima bantuan beras 20 kg.

Distribusi dilakukan bertahap agar merata di seluruh Indonesia, sekaligus meminimalkan risiko penumpukan logistik.

Pemerintah terus berkomitmen meningkatkan akurasi dan efektivitas program bansos melalui pembaruan data berkala.

“Masyarakat diajak untuk aktif membagikan informasi resmi agar semakin banyak yang terbantu,” ujar pihak terkait.

Dengan sistem yang adaptif dan berbasis data, program bantuan sosial diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan serta ketahanan ekonomi masyarakat rentan. (*)